Boleh Percaya, Boleh Enggak

Melihat iklan-iklan lama Guinness, saya mendapati bahwa ketika bintang iklan mengatakan, “My Guinness”, dia melafalkannya seperti mengucapkan, “My Goodness”. Ini tampaknya menginspirasi pihak Guinness untuk mengadopsinya sebagai tagline kampanye mereka: “My Goodness My Guinness”.

Tagline ini juga mendukung kampanye Guinness yang lain, yaitu “Guinness is Good for You”. Memang ada beberapa penelitian—saat itu—yang menyatakan manfaat bagi kesehatan. Bahwa Guinness mengandung senyawa antioksidan—seperti yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran—yang dapat memperlampat penggumpalan kolesterol jahat di dinding pembuluh arteri.
Bahkan ada juga yang menganggap Guinness sebagai aphrodisiac—zat perangsang yang mampu membangkitkan gairah seks. Atau ada “dongeng” lama yang menyatakan bahwa ibu menyusui dapat mengonsumsi Guinness.
“Mitos-mitos” ini kemudian banyak mendapat tentangan, meskipun ada juga yang mendukungnya. Mereka meminta Guinness untuk menghentikan kampanye tersebut karena menganggap bahwa dampak yang diberikan alkohol lebih banyak merugikannya dibandingkan dampak baiknya terhadap kesehatan.

Mengenai penggunaan Guinness sebagai afrodisiak, beberapa penelitian terkini menunjukkan bahwa hal itu hanyalah sugesti belaka. Kemungkinan para penganut paham Guinness sebagai afrodisiak sangat terpengaruh iklan-iklan Guinness, yang menggambarkan lelaki atau perempuan menjadi perkasa setelah mengonsumsi Guinness.
Adapun cerita lama tentang ibu menyusui bisa mengonsumsi Guinness tersanggahkan keputusan medis yang menyatakan, ibu hamil dan ibu menyusui harus menghentikan dan menghindari konsumsi minuman beralkohol karena berpengaruh terhadap janin dan bayi. Namun, ternyata di Irlandia dan Belgia, Guinness masih diberikan kepada ibu menyusui.
Selain itu, di Irlandia, hingga kini Guinness diberikan kepada pasien pascaoperasi sebagai pengganti donor darah. Guinness dipercaya kaya akan kandungan zat besi yang memang dibutuhkan pasien pascaoperasi
Pihak Guinness menyangkal menggunakan dalih medis untuk keuntungan mereka. Kini kampanye Guinness beralih menjadi “responsible drinking (minum yang bertanggung jawab). Guinness percaya bahwa mereka yang telah cukup umur memilih untuk meminum minuman keras dengan penuh tanggung jawab.
(Sumber: http://www.ivo.se/guinness/health.html dan http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3266819.stm
Gambar: http://www2.guinness.com/bh-id/Pages/Adsdetails.aspx?adid=301)