Ini adalah blog-nya Galih. Tempat curhat dan nuangin segala kreativitas yang terbentuk. Mau curhat di sini juga boleh.

Wednesday, December 12, 2007

NGARET

Kemarin, temen saya "ngambek". Pasalnya dia, saya, dan seorang teman lain pada hari sebelumnya janjian untuk bermain tenis jam 1 siang. Namun, ternyata baik saya maupun teman yang lain itu telat.
Saya memang telat karena ada janji dengan teman di RSCM dan hal ini sudah saya informasikan kepada kedua teman saya itu. Sudah begitu, saya mengalami musibah kecil: ban motor saya kempes. Usut punya usut oleh tukang tambal ban, ban saya tak sekadar kempes, tetapi juga robek. Sebuah paku lebih kurang 3 cm dengan kurang ajarnya menancap di ban dan merobek ban dalamnya. Saya pun harus mengganti ban dalam. Soal ini pun sudah saya informasikan kepada teman itu.
Kembali ke laptop eh cerita . Setiba di kantor, saya langsung ke atas untuk ambil pakaian untuk main tenis. Saya baru turun setelah menyempatkan diri menelepon ke nomor ekstension dia, tetapi tak ada yang mengangkat.
Di lapangan tenis saya melihat teman yang janjian bermain tenis kemarin bersama teman-teman yang lain, tapi dia tak ada. Buka-buka SMS, ternyata dia malah ngajak fitnes. Penasaran, saya pun meneleponnya.
"Lu di mana, Gal?"
"Di belakang."
"Di atas?"
"Bukan, di lapangan. Lah lu di mana? Tenis nggak lu?
"Di depan, abis makan. Enggak ah, kenyang."
"Oke"
Tak ada perasaan apa-apa dari percakapan via telepon itu. Saya pun bermain tenis.
Selesai bermain tenis dan siap bekerja, kami berdua (saya dan teman yang janjian bermain tenis) merasa ada yang berbeda dengan dirinya.
Sepanjang malam, saat kami bekerja, dia hanya diam membisu. Tak sedikit pun menegur. Bahkan ketika pulang, dia langsung bablas. Tumben
Ngambek... entahlah. Bisa jadi dia juga punya masalah lain yang menyebabkan malam itu dia diselimuti kebisuan.

***

Ngomong-ngomong masalah telat dan kalau mau buka-bukaan di sini sebenarnya temen saya yang mutung itu telah beberarap kali mencederai janji, ya dengan saya, ya dengan teman saya yang satunya itu.
Pernah di suatu Jumat dia, saya, dan teman saya yang lain (yang juga janji main tenis) mau ke pameran Indocommtech di JCC. Hari Kamisnya, saya bertanya jam berapa ketemuan di kantor. Dia bilang jam 11. Saya menegaskan kembali jawabannya dengan mengatakan, "Berarti kita shalat Jumat di kantor kan?" Dan dia mengiyakan.
Pada Jumat-nya saya datang ke kantor jam 11 dan dia belum nongol. Temen saya yang satunya baru sampe jam 12-an dan dia juga belum sampe. Karena nggak sabar dan sorenya harus bekerja, jam 13.30 kami memutuskan berangkat. Dan saat mau keluar parkir, dia baru datang. JAM MENUNJUKKAN PUKUL 14 KURANG.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home