Ini adalah blog-nya Galih. Tempat curhat dan nuangin segala kreativitas yang terbentuk. Mau curhat di sini juga boleh.

Monday, July 02, 2007

Lelaki Menangis

Lelaki boleh nggak sih menangis? Apa nggak takut dibilang cengeng tuh? Tapi, ngomong-ngomong apa sih yang bisa membuat lelaki menangis?

Nah, beberapa hari lalu gua menangis. Gua nggak takut dibilang cengeng atau apalah. Gua malah bangga menangis, bahkan gua ingat kapan gua menangis. Yup, dua hari kemarin, tepatnya Sabtu (30/6), pukul 08.45 WIB gua menangis. Tak hanya setetes atau dua tetes, tetapi air mata membanjiri pipi.

Pagi itu Dhee ngebangunin gua dengan sebuah kecupan di pipi. Begitu mata ini terbuka, Dhee bilang, “Mas, positif.”
Mata ini langsung tertumbuk pada alat tes kehamilan (Directest) yang dia pegang. Strip merah dua.
Segala rasa berkecamuk dalam dada dan membuncah perlahan lewat bulir-bulir air mata yang mengalir perlahan. “Terima kasih, Tuhan.”

Bulir-bulir itu makin menderas saat menelepon Pa dan Ma. Hingga perbincangan via telepon kusudahi pun pipi ini masih basah.

Entahlah, kalau boleh aku menyebutnya, ada yang “aneh” rasanya. Satu tahun lalu aku masih berstatus lajang dan semenjak 9 bulan yang lalu aku adala seorang suami dari Dhee. Dan kini aku akan menjadi ayah dan Dhee adalah ibu dari anak yang terlahir dari rahimnya. Ini membuatku senyum sendiri, Tapi, tenang, aku masih ingat pesan Pa: aku boleh saja senyum-senyum asal nggak sendirian. Ntar disangka gila lagi he-he-he.

Biar tambah afdal, Minggu pagi Dhee ngecek lagi. Namun, kali ini pakai Sensitif. Metodenya juga bukan dicelup, tetapi langsung disemprot. Alhamdulillah, hasilnya positif.
Oh ya, untuk menambah yakin dan pasti, Senin ini gua dan Dhee akan ke rumah sakit.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home