Ini adalah blog-nya Galih. Tempat curhat dan nuangin segala kreativitas yang terbentuk. Mau curhat di sini juga boleh.

Monday, July 13, 2009

Arthur Guinness


Arthur Guinness dilahirkan dari rahim Elizabeth Guinness, sang ibu, pada tahun 1725 di Celbrigde, County Kildare, Irlandia. Ayahnya, Richard Guinness, adalah pengurus tanah Pastor Arthur Price, Uskup Agung Cashel. Selain itu, Richard juga bertugas mengawasi pembuatan bir yang dijual kepada para pekerja di lingkungannya.

Peran Pastor Arthur Price sangat penting dalam kehidupan Arthur Guinness. Tidak hanya sebagai bapak baptis, Pastor Arthur Price juga mewariskan 100 poundsterling kepada Arthur Guinness saat dia wafat. Berbekal warisan tersebut, Arthur Guinness menyewa sebuah pabrik bir di Leixlip, County Kildare, 17 kilometer dari Dublin. Di tempat itu ia membuat bir ale. Setelah tiga tahun mengurusi pembuatan bir di Leixlip itu, Arthur menyerahkan pengurusan pabrik tersebut kepada saudaranya.

Arthur berusia 34 tahun saat memutuskan memulai usahanya sendiri. Pada tahun 1759 ia melakukan penandatanganan kontrak penyewaan sebuah pabrik pembuatan bir yang sudah tidak berfungsi lagi di St James’s Gate, Dublin, untuk masa 9.000 tahun. Untuk itu, Arthur harus menyetor uang muka sebesar £100 dan setiap tahun membayar uang sewa £ 45. Perjanjian persewaan itu meliputi pabrik pembuatan bir seluas 4 acre (lebih kurang 1,6 hektar) dan hak penggunaan air—hal yang penting dalam bisnis pengolahan bir. Di pabriknya yang baru, Arthur Guinness membuat segala jenis bir, termasuk bir hitam yang dikenal dengan sebutan porter (kemudian disebut stout) dan ale. Hingga akhirnya pada tahun 1799 pabrik itu fokus memproduksi porter dan menghentikan produksi ale. Keputusan itu diambil karena porter lebih diminati dan terus berkembang.

Pemilihan St James Gate sebagai basis industrinya juga didasari oleh sebuah pertimbangan yang matang. Pada tahun 1757 di Jalan St James dibangun kanal besar yang menghubungkannya dengan Pelabuhan Shannon dan Limerick. Arthur melihat kanal besar tersebut sebagai jalur transportasi bir yang dihasilkannya menuju pelabuhan untuk dikirimkan ke negara-negara ekspornya. Hingga akhirnya pada 1769 atau sepuluh tahun dari bir pertama dibuat di St James Gate, Arthur Guinness untuk pertama kali mengekspor produksinya, berupa 6,5 barrel bir ale, ke Inggris.

Pernikahannya dengan Olivia Whitmore menghasilkan 21 anak, tetapi hanya 10 anak yang terus hidup. Dari kesepuluh anak tersebut, tiga anaknya menjadi penerus usahanya penjadi peracik bir.

Pada tahun 1803, Arthur Guinness meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Pabrik peracikan bir Guinness tak lantas mati dengan kepergiannya. Sang anak, Arthur Guinness II, meneruskan usahanya. Dan sejak itu, dimulailah petualangan bir hitam (stout beer) Guinness menyebar ke seluruh dunia. Tak hanya menjelajahi Benua Eropa, petualangan bir Guinness juga merambah Afrika dan Asia. Dan hingga tahun 2007 telah 10 juta gelas dinikmati setiap harinya di 150 negara di dunia.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home